’Lidah maut’ yang turun dari salah satu puncak gunung dengan kecepatan bagaikan gelombang laut menghampiri bibir sungai telah membuat tiga perkampungan di Padang Pariaman tertimbun.
Perkampungan Cumanak, Kenagarian Larehpanjang, dan Lubuk Laweh, Pulau Koto Kenagarian Tandikek, Kecamatan Patamuan Padang Pariaman, Sumbar, kini hanya terlihat tanah kuning bercampur bebatuan dan batang pohon kayu. Tak sekadar rumah dan fasilitas umum, warga penghuninya pun ikut tertimbun lindah maut, tanah longsor. Sekitar 400-an jiwa terkubur hidup-hidup.
Menurut Kepala Bagian Humas Setdakab Padangpariaman, Syofrion di Padang, Senin (5/10), selain di Kecamatan Patamuan, longsor itu juga mengubur sejumlah daerah lainnya di Padangpariaman, yakni Kecamatan V Koto Timur, dan Kecamatan Padang Sago. Warga Kecamatan Patamuan yang masih tertimbun itu, 111 orang di antaranya di Korong Lubuk Laweh, 60 orang di Korong Pulau Aie, dan 60 orang di Cumanak.
Di Nagari Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur, yang belum ditemukan sebanyak 35 orang. Dan, di Nagari Kudu Ganting, kecamatan yang sama, masih ada dua warga lagi yang tertimbun. Sementara di Nagari Koto, Kecamatan Padang Sago, terdapat lima warga Korong Sungai Pua Tanjuang Mutus tertimbun dan belum ditemukan.
Menurut Syofrion, data sementara hingga kemarin gempa telah menewaskan 285 orang di Kabupaten Padangpariaman, dan melukai 325 orang. Hingga Senin, sudah 60 warga yang ditemukan tewas dari sekitar 400-an orang yang tertimbun longsoran.
Hujan, Evakuasi Terkendala
Akibat gempa dan hujan yang terus-menerus, empat korong di Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan terisolasi dan proses evakuasi memerlukan bantuan alat berat. "Jaringan listrik sebagian besar belum pulih, sehingga untuk penerangan digunakan genset dan penerangan lainnya," kata dia.
Selain itu, gempa juga merusak 64 unit perkantoran (rusak berat), 24 unit (rusak sedang), dan empat unit (rusak ringan). Tercatat 10 unit pasar rusak, 36.095 rumah rusak berat, 8.417 rumah rusak sedang, dan 1.491 rumah rusak ringan. Sebanyak 124 gedung sekolah rusak berat, 56 rusak sedang, dan 15 unit rusak ringan. Sebanyak 418 rumah ibadah rusak berat, 140 rumah ibadah rusak sedang, dan 13 rusak ringan. Sedangkan fasilitas umum yag rusak, 63 rusak berat, 20 rusak sedang, dan satu unit rusak ringan.
Tercatat satu rumah sakit rusak, 12 Puskesmas rusak berat, tiga unit Puskesmas rusak sedang, dan tiga unit Puskesmas rusak ringan. Sebanyak 15 unit Puskesmas Pembantu dan Rumah Dokter rusak berat, tujuh unit rusak sedang, dan 40 unit rusak ringan.
Syofrion mengatakan, evakuasi masih terus dilakukan dengan menggunakan alat berat. Sementara untuk memenuhi kebutuhan logistik, telah didistribusikan bantuan ke 17 kecamatan. Bantuan tersebut berasal dari Satkorlak PB Sumbar, Bulog, dan lain-lain.